Followers

Thursday 9 August 2012

Kala Subuh



Kala subuh sedang meniti
Kubuka jendela kamar hati
Embun menyinsing menyimbah bumi
Bayu  lembut mengusap sanubari
Menampar satu persatu jari jemari
Dalam kesamaran subuh
Titisan wuduk masih lekang di tubuh
Doa lalu merempuh benak  fikiranku
Mematahkan sendi-sendi yang tegak berdiri
Aku rebah di kaki sejadah
Merenung kitab suci di sisi
Zikrullah meniti di bibir
Air jernih mencium membasahi pipi
Kini
Aku rebah di kaki sejadah lagi
Menadah tangan yang dulunya berat
Berat untuk memohon
Demi satu keampunan
Keinsafan telah kupahatkan
Pada kabus itu
Untuk terus menanti Nur
Rahmat dari Illahi…



No comments:

Post a Comment